Adab Buang Air dan Istinja Serta Doa Sesudahnya
Adab Buang Air dan Istinja Serta Doa Sesudahnya - Sunnah bagi orang yang ingin membuang air besar atau air kecil mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke dalam kakus atau toilet atau wc dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar, dan sunnah bagi orang yang tidak ingin buang air mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke tempat yang hina seperti pasar, tukang emas dan tempat-tempat maksiat lainnya.
Adab Buang Air dan Istinja Serta Doa Sesudahnya
1. Adab Buang Air.
Berbeda dengan hukum masuk masjid dan tempat-tempat mulia disunnahkan mendahulukan kaki kanan ketika masuk ke dalamnya dan mendahulukan kaki kiri ketika hendak keluar dari padanya.
Sunnah buang air tidak menghadap kiblat dan tidak pula membelakanginya, dan sunnah bagi orang yang membuang air besar bahwa tidak berbicara sekalipun yang lain dari zikir atau menjawab salam.
Juga sunnah tidak membuang air besar ai\tau kecil pada air yang tenang walaupun air itu miliknya atau bukan miliknya juga air itu bayak ataupun sedikit hukumnya makruh jika dilakukan.
Sunnah tidak buang air pada tempat-tempat yang biasanya orang-orang berkumpul tempat orang yang bernaung dimusim panas atau bernaung dimusim dingin, makruh buang air di tempat-tempat tersebut.
Sunnah tidak buang air di bawah pohon yang berbuah yang buahnya di makan atau dicium. Sunnah buang tidak di tempat-tempat yang keras yang akan memercikkan kepakaian.
Sunnah dikala sampai ke pintu kakus atau toilet atau wc dengan membaca do'a yang berbunyi:
بِسْمِ اللَّهِ اللهم انى اعوذ بك من الخبث والخبا ئث
Artinya: ''Dengan nama Allah, Ya Allah aku memohon perlindungan kepada-Mu dari dosa dan kotoran''. (HR.Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Nasai dari Anas bin Malik)
Kalau masuk kakus atau toilet atau wc dengan keperluan lain masih di sunnahkan membaca do'a tadi.
Juga sunnah memakai sandal atau alas kaki dan penutup kepala, jangan menoleh ke langit, tidak melihat kemaluannya, tidak melihat kotoran yang keluar, jangan bermain-main dengan tangannya, jangan menoleh ke kana dan ke kiri dan jangan pula bergembira.
Jangan melepas pakaian berlebihan atau mengangkat sarungnya terlalu tinggi demi terpeliharanya auratnya.
2. Istinja Serta Doa Sesudahnya
Istinja, yang dimaksud dengan istinja menurut syara' ialah menghilangkan benda najis dan bekasnya dari qubul dan dubur dengan mempergunakan air atau batu atau yang serupa dengan batu atau benda keras lainnya.
Beristinja wajib pada setiap keluarnya najis yang basah dari qubul dan dubur. Karena diterangkan dalam beberapa buah hadis yang kesemuanya memberikan isyarat perintah menghilangkannya dan juga dijanjikan siksa bagi yang dengan sengaja meninggalkannya.
Beristinja yang wajib dengan air ialah apabila keluar najis basah dari dubur dan jika yang keluar dari qubul beristinja dengan air dan boleh dengan benda keras yang suci.
Aadapun cara beristinja dengan batu pada zakar ialah disapunya zakarnya pada tiga tempat dalam satu batu, begitu juga pada vagina. Sunnah mendahulukan istinja dari pada wudu. Dan sunnah membaca do'a sesudah istinja yang berbunyi:
Bagaimana: Macam-macam Najis dan Cara Menghilangkannya
اَللهُمَّ طَهِّرقَلْبِىْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاحِشِ
Artinya: ''Ya Allah bersihkanlah hatiku dari sifat nifak dan peliharalah kelaminku dari pada kejahatan''.
Jika peluh mengalir dari orang yang beristinja dengan batu pada dubur atau qubulnya maka dilihat apakah peluh itu melapaui batas lubang dubur atau kepala zakar maka wajiblah membasuhnya dengan air terhadap air peluh yang melampaui batas tadi, tetapi jikalau tidak melampauinya maka tidak membasuhnya.