Hadits Pilihan - Cara Mencegah Diri Dari Perbuatan Tamak
Dalam hal harta benda dan keduniawian hendaklah seseorang memandang kepada orang-orang yang berada di bawah tingkatannya, karena hal ini mendorongnya untuk tidak meremehkan nikmat Allah Subhanahu wa ta'ala yang dilimpahkan kepadanya dan sekaligus mendorongnya untuk bersyukur kepada-Nya.
Hadits mencegah diri dari perbuatan tamak:
[رو١ه١بن ماجة]
Artinya: ''Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah melihat hal yang lebih tinggi dari kalian, karena hal tersebut lebih mendorong kalian untuk tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepada kalian''. [Riwayat Ibnu Majah]
.......
Apabila seseorang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas nikmat yang telah Dia karuniakan kepadanya, niscaya Allah akan menambahkan nikmat-Nya, seperti yang telah disebutkan dalam Firman Allah Subhanahu wa ta'ala berikut ini:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
[ ١بر١هيم : ٧ ]
Artinya: ''Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih''. [Q.S. Ibrahim : 7]
Akan tetapi, dalam hal ilmu dan amal saleh hendaklah seseorang memandang kepada orang-orang yang berada di atas tingkatannya karena hal ini lebih memacunya untuk meniru mereka, dan hal tersebut akan membawa kebaikan dan kemulian kepadanya.
Ketamakan jika tidak bersegera bertaubat akan sangat cepat membuat hati tertutup kebada jalan yang di Ridhai Allah Subhanahu wa ta'ala. Seseorang jika sudah tertutup hatinya maka akan membal mendengar kebaikan dan seruan kejalan yang lurus, seseorang akan selalu berfikir dan berfikir bagaimana mendapatkan dua gunung emas setelah memiliki satu gunung emas, demikian seterusnya. Sedangkan harta yang hakiki adalah harta yang di sedekahkan.
Ketamakan jika tidak bersegera bertaubat akan sangat cepat membuat hati tertutup kebada jalan yang di Ridhai Allah Subhanahu wa ta'ala. Seseorang jika sudah tertutup hatinya maka akan membal mendengar kebaikan dan seruan kejalan yang lurus, seseorang akan selalu berfikir dan berfikir bagaimana mendapatkan dua gunung emas setelah memiliki satu gunung emas, demikian seterusnya. Sedangkan harta yang hakiki adalah harta yang di sedekahkan.