-->

Rintihan, Raungan dan Jeritan Penduduk Neraka

Api Neraka merasa senang dan bangga ketika ia membakar dan menghancurkan penduduk neraka dengan panasnya yang Allah swt berikan kepadanya. Hal ini karena ia melakukan itu dalam rangka menjalankan perintah Allah swt., yaitu membakar dan menghanguskan segala yang dilemparkan kepadanya. Allah swt berfirman sebagai berikut:

Raungan dan Jeritan


يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَّزِيدٍ

Artinya: ''(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih ada tambahan?''. (QS. Qaf : 30)

Azab di dalam neraka tidak akan berakhir. Sebagaimana kenikmatan di dalam Surga tidak akan terputus, begitu jugalah dengan azab di dalam neraka tidak akan berhenti selama-lamanya. Sebagaimana firman Allah swt:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

Artinya: ''Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana''. (QS. An-Nisa' : 56)

Didalam Hadis digambarkan bahwa panasnya api neraka itu seperti panasnya 70 kali lipat api yang ada di dunia ini. Sebagaimana dijelaskan di dalam hadis:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ١لله تَعَالَ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ١لله : نَارُكُمُ١لَّتِى تُوُ قَدُوْنَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِيْنَ جُزْءً١مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ 
( رَوَ١هُ١لبُخَارِىُّ )

Artinya: ''Seringan-seringan azab di dalam neraka ibarat seseorang yang memakai terompah/sepatu yang terbuat dari api neraka, setelah ia memakainya maka mendidihlah otaknya akibat merasakan panasnya''. (HR.Bukhari)

Rintihan, raungan dan jeritan penduduk neraka karena merasakan azab yang mereka terima tidak membuat malaikat penjaga neraka merasa kasihan atau peduli, bahkan mereka mengecam dan menghina penduduk neraka itu. Malaikat malik tidak memperdulikan seruan mereka selama 40 tahun lamanya, kemudian setelah 40 tahun Malaikat Malik menoleh kepada mereka. Allah swt berfirman:

وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ

Artinya: ''Mereka berseru: "Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)''. (QS.Az-Zukhruf : 77)

Setelah Malaikat Malik tidak memperdulikan mereka, penduduk neraka menyeru kepada Allah swt :

رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ

Artinya: ''Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim''. (QS. Al-Mu'minun : 107)

Allah swt tidak menjawab seruan mereka selama dua kali umur dunia, kemudian Allah swt berfirman:

قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ

Artinya: ''Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku''. (QS.Al-Mu'minun : 108)

Setelah itu tidak terdengar suara dari dalam api neraka selain dari jeritan, rintihan dan teriakan karena merasakan sakitnya azab api neraka. Suara mereka ibarat suara keledai yang memekik. Semoga bermanfaat. Aamiin Ya Rabbal 'alamiin.

Berlangganan update artikel terbaru via email: