-->

Kisah Nabi Adam dan Hawa dalam Al-Qur'an

Allah Subhanahu wa ta'ala telah mengutus para Nabi dan Rasul untuk umat manusia, jumlah Nabi dan Rasul yang harus kita ketahui ada 25, bagaimana kisah Nabi Adam a.s ? yuk, kita baca dan simak.

Demikian Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan bumi dengan gunung-gunung, laut dan tumbuhan seerta segala isinya yang lain langit, matahari, bulan, bintang yang gemerlapan, menciptakan malaikat-malaikatnya. Maka tibalah kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi, memeliharanya, menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun temurun waris mewarisi sepanjang masa yang telah di takdirkan baginya.
Kisah nabi adam dan hawa

Sejak mendengar kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala akan menciptakan makhluk lain, para malaikat khawatir dan bertanya-tanya. Kalau-kalau kehendak AllahSubhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk yang lain itu disebabkan kelalaian mereka dalam beribadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa di sadari. 

Berkata mereka (malaikat) kepada Allah Subhanahu wa ta'ala: Wahai tuhan kami, untuk apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah kepadamu, mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedangkan makhluk yang akan Tuhan akan ciptakan dan turun ke bumi niscaya akan bertengkar satu sama yang lain, akan saling membunuh berebutan menguasai kekayaan bumi hingga akan terjadi kerusakan bahkan pertumpahan darah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, menghilangkan kekhawatiran para malaikat itu:
''Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat pengusaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan ruh kepadanya, bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah Subhanahu wa ta'ala melarang hambanya beribadah sesama makhluk-Nya.''

Kemudian, diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkan ruh ciptaan Allah s.w.t  kedalamnya dan berdirilah tegak jadi manusia sempurna. Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan seluruh ciptaan-Nya untuk sujud sebagai penghormatan kedapa makhluk baru itu (Adam) lalau semua ciptaan Allah tunduk kecuali yang terkutuk yaitu Iblis.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah Subhanahu wata'ala seperti para malaikat yang lainnya, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi mahkluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dan segala apa yang hidup dan tumbuh diatasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis enggan bersujud memberikan penghormatan dikarenakan Iblis merasa lebih mulia, lebih agung dari Adam. Karena ia diciptakan dari unsur api yang panas, sedangkan Adam dari tanah dan lumpur.

Kebanggannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti malaikat yang lain, walaupun di perintah oleh Allah Subhanahu wata'ala. Allah bertanya kepada Iblis: ''Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan ?''. Iblis menjawab: ''Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia, Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia dari tanah dan lumpur''.

Karena kesombongan, kecongkakan serta pembangkangannya melakukan sujud sebagai penghormatan kepada Adam yang di perintahkan, maka Allah Subhanahu wata'ala menghukum Iblis dan mengusir dari Surga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknatan yang akan melekat pada dirinya sampai kapanpun walaupun setelah kiamat dunia, disamping itu Iblis dinyatakan Allah Subhanahu wata'ala sebagai penghuni kekal Neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman itu dari Allah itu dan iblis hanya memohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat dan berjanji akan menjerumuskan, memperdaya Adam hingga anak cucunya untuk menjadi teman baginya bersama di Neraka kelak, bagi yang terperdaya olehnya. Allah Subhanahu wata'ala meluluskan permohonannya dan di tangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, dan anacamannya untuk meyesatkan Adam hingga anak cucunya sampai detik ini terus berlangsung.

Sebagai sebab terusirnya ia dari Surga, maka itulah ancaman Iblis yaitu menyesatkan umat manusia bagi yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wata'ala.  Iblis berjanji akan mendatangi anak-anak keturunan Adam dari berbagai sudut dan arah untuk membujuk mereka yang tidak beriman untuk lalai dan keluar dari jalan yang lurus (Agama Islam), membujuk untuk menggalkan perintah Allah juga membujuk untuk tidak beramal shalih, agar kelak jadi teman kekalnya di tempat terkutuk yaitu Neraka.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah." 

Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."

Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka: "Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan." 

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat: "Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini." 

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singasana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.

Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya. Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Allah swt

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."

Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami." 

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah swt dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan swt itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.

Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. 

Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya. 

Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganiaya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada ridha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. 

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Kitab Suci Al-Quran menceritakan kisah Adam as dalam beberapa surah di antaranya surah Al-Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al-A'raaf ayat 11 sehingga ayat 25 

Pencipta Adam 

Kisah penciptaan Adam dimulai dengan dialog antara Allah· dan para malaikat. Allah Swt. memberitahu para malaikat bahwa. Ia akan mengangkat khalifah (wakil) di muka bumi, yaitu Adam dan anak cucunya dan akan menetap mereka di bumi dan menjadikan ·mereka berkuasa di bumi.

Akan tetapi malaikat merasa heran mendengar betita ini, karena yang akan menjadi khalifah Allah·di bumi-Nya tidak akan mampu mendirikan kerajaan yang menyamai kerajaan langit dalam hal rahmat dan kesuciannya.

Maka berkatalah malaikat kepada Tuhan mereka: Apakah akan Engkau jadikan manusia yang berbuat kerusakan di bumi dengan maksiat dan pertumpahan darah, sedangkan Kami menyucikan Engkau dari segala yang tidak layak dengan keagungan-Mu dan memuliakan-Mu sebagai tanda-syukur kepada-Mu?

Para malaikat mengatakan hal itu kepada Tuhan mereka; karena merasa melihat diri mereka lebih baik daripada makhluk yang akan dijadikan khalifah di bumi. Akan tetapi Allah menjawab dengan rahasia yang disembunyikan dari mereka dan hikmah yang khusus ada pada-Nya dalam ·penciptaan Adam, yaitu Dia mengetahui apa yang.·tidak mereka ketahui. 

Allah Swt. berfirman:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah : 30)


Kedudukan Adam


Sesudah menciptakan Adam, Allah mengajarinya nama benda- benda dan keadaan-keadaan serta keistimewaan-keistimewaan agar ia menjadi mantap di bumi dan mengambil manfaat sebaik-baiknya.


Kemudian Allah bermaksud menunjukkan kepada para malaikat, bahwa makhluk yang baru ini lebih banyak ilmu dan lebih luas pengetahuannya. Maka Allah minta kepada mereka agar memberitahukan kepada-Nya tentang nama benda-benda tertentu dan khasiat-khasiatnya, kalau menurut dugaan mereka benar, maka mereka lebih berhak atas kedudukan khalifah di bumi. Akan tetapi para malaikat tidak sanggup menjawab dan berkata kepada Allah dengan mengemukakan alasan:


Sesungguhnya kami menyucikan-Mu, wahai Tuhan kami, dengan penyucian yang layak dengan-Mu dan kami tidak menyanggah kehendak-Mu, karena kami tidak mempunyai ilmu, kecuali yang telah Engkau berikan kepada kami, sedang Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Bijaksana dalam segala hal yang Engkau lakukan.


Allah Swt. memanggil Adam untuk mengajari para malaikat dan berkata kepadanya: "Hai Adam, beritahukan kepada para malaikat apa yang telah kutanyakan kepada mereka."


Maka Adam tidak menjawab dan menunjukkan kelebihannya atas mereka. Di sini Allah berseru kepada para malaikat:


'Tidakkah telah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui segala yang ada di langit dan segala yang terdapat di bumi yang tidak diketahui oleh selain Aku ·sedang Aku mengetahui perkataan yang kalian ucapkan dan kalian sembunyikan dalam diri kalian.Q.S. AI-Baqarah: 32-33


Penghormatan kepada Adam


Al-Quran memberitahukan kepada kita.tentang yang digunakan untuk menciptakan Adam:

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.


Allah membentuk Adam dari tanah liat yang hitam dalam bentuk manusia; sehingga ia menjadi kering dan berbunyi bila diketuk. Kemudian Allah meniupkan ruh ke dalamnya, maka ia berubah menjadi man usia yang terdiri dari dagmg, darah ·dan urat syaraf yang beigerak dengan kendak-Nya serta dapat berfikir. Kemudian Allah menyunih para malaikat bersujud menghormati Adam, tapi bukan sujud ibadah karena Allah tidak menyuruh seseorang untuk menyembah kepada selain Allah


Allah Subhanahu wata ala berfirman:


Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud(Q.S. Al-Hijir : 29)


Sujudnya Para Malaikat dan Penolakan Iblis


Para malaikat semuanya bersujud kepada Adam untuk mematuhi perintah Allah, kecuali iblis yang menolak untuk bersujud lantaran sombong dan membangkang.


Allah Ta'ala telah bertanya kepadanya, sedang Dia lebih tahu tentang sebab yang menghalangi iblis untuk bersujud kepada Adam sesudah la menyuruhnya untuk melakukan hal itu.


Maka iblis berdalih bahwa ia tidak lebih baik daripada Adam dalam hal kejadiannya, karena ia diciptakan dari tanah liat, sedang api dalam pendapatnya lebih baik dari tanah liat dan menunjukkan kesombongan yang sangat.


Oleh karena itu Allah mengusirnya dari surga dan mengutuknya dengan kutukan yang kekal hingga hari kiamat karena kesombongannya. (S.Q. Shad : 73-78)


Adam dan Iblis


Iblis mengemukakan alasan permohonannya seraya berkata: "Dengan sebab keputusan-Mu yang menetapkan kebinasaan atas diriku, maka aku bersumpah untuk berdaya upaya sekuat tenagaku guna menyesatkan anak-anak Adam dan menjauhkan mereka dari jalan-Mu yang lurus dengan menggunakan segala cara yang mungkin untuk tujuan itu. Dan aku akan mendatangi mereka dari segala penjuru yang bisa kulakukan sambil menunggu kelengahan dan kelemahan mereka, hingga aku bisa menyesatkan dan merusak mereka serta menjadikan sebagian besar dari mereka tidak bersyukur kepada-Mu." Akan tetapi Allah membentaknya seraya berkata: "Keluarlah dari surga dalam keadaan tercela dan terusir dari rahmat-- Ku, dan Aku bersumpah akan memenuhi neraka denganmu dan siapa yang mengikutimu dari anak-anak Adam semuanya. (Q.S. Al-A'raf : 13 - 18)


Penciptaan Hawa


Allah menyuruh Adam untuk tinggal di surga bersama istrinya. Pada ulama berbeda pendapat mengenai waktu, kapan istrinya diciptakan. Ada yang mengatakan: Sesungguhnya Allah Ta'ala mengeluarkan iblis dari surga dan menempatkan Adam di situ sendirian, tidak mempunyai teman untuk bersenang-senang bersamanya. Maka Allah membuatnya tidur, kemudian mengambil salah satu rusuknya dari sebelah kiri dan menggantinya dengan daging dan menciptakan Hawa darinya.


Ketika ia terbangun didapatlnya di dekat kepalanya seorang 

perempuan sedang duduk. 

Adam bertanya kepadanya: "Siapakah engkau?''

Hawa.menjawab: "Seorang perempuan.

Mam bertanya: "Mengapa engkau diciptatakan?" 

Haw.a menjawab: "Supaya·engkau bersenang-senang denganku." 

Dalam Al-Qur'anul Karim terdapat isyarat kepada hal itu.


Allah Swt. berfirman:

Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia menjadikan pasangannya agar dia cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Kemudian, setelah ia mencampurinya, dia (istrinya) mengandung dengan ringan. Maka, ia pun melewatinya dengan mudah. Kemudian, ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) memohon kepada Allah, Tuhan mereka, “Sungguh, jika Engkau memberi kami anak yang saleh, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur.” (Q.S. AL-A'raf : 189)


Penyesatan Iblis terhadap Adam


Ketika Allah menempatkan Adam dan istrinya di surga, Ia membolehkan keduanya untuk bersenang-senang dengan segala sesuatu di dalamnya. Maka keduanya boleh makan buah-buahan yang Allah tidak melarang keduanya, kecuali memakan buah dari pohon 


Allah menyuruh keduanya agar tidak mendekati pohon itu dan tidak memakan buahnya. Kalau itu dilanggar, berarti mereka akan menjadi orang-orang yang menganiaya diri mereka dengan menentang perintah Allah dan akan mendapatkan hukuman lantaran hal itu.


Dan (Allah berfirman), “Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. 


Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, “Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).” 


Dan Iblis tidak sekadar membisikkan atau merayu, tetapi juga berusaha meyakinkan Adam. Dia, yakni setan, juga bersumpah kepada keduanya seraya berkata, "Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasihatmu yang benar-benar tulus." (Q.S. AI-A'raf: 19-21)


lblis gembira. dalam hatinya, karena ia mendapat jalan. dalam larangan itu untuk menjumpai Adam dan istrinya. Maka ia pun mulai berbicara dengan mereka dan membujuk mereka untuk makan buah pohon itu, sehingga berakibat penyingkapan aurat-aurat mereka yang tadinya tertutup.


Dosa Adam


Adam dan Hawa lupa bahwa iblis adalah musuh mereka. maka terjerumuslah keduanya dalam jebakan fitnah dan memakan buah dari pohon itu. Ketika keduanya memakan buah tersebut, tersingkaplah auratnya. Sebelumnya masjng-masing belum pemah melihat auratnya maupun aurat temannya.


Lantaram sangat malunya, keduanya mengumpulkan beberapa lembar daun pohon itu untuk menutupi auratnya. Maka ditegurlah mereka oleh Tuhannya atas dosa mereka itu: ''Tidakkah Aku telah melarang kalian memakan 'buah dari pohon itu dan memberitahu kalian berdua bahwa setan adalah musuh ·yang nyata bagi kalian berdua?".

 

Adam dan Hawa merasakan besamya dosa yang mereka perbuat dengan melanggar larangan Allah. Makamereka pun menyesal dengan penyesalan yang sangat dan berdo'a kepada Tuhan mereka seraya berkata: 'Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menganiaya diri-.kami dengan mendurhakai-Mu dan menyalahi perintah-Mu, maka ampunilah kami dan kasihanilah kami, sebab jika Engkau tidak mengampuni dan mengasihani kami dengan· keutamaan-Mu, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi." (Q.S. AI-A'raf: 22-23)


Pema'afan serta Pengusiran Adam dan Hawa dari Surga

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah : 37)


Akan tetapi, Allah -menurunkari Adam dan Hawa dari surga ke bumi dan memberitahu mereka bahwa akan terjadi permusuhan di antara anak cucu mereka. Mereka akan berdiam di bumi, dan bersenang-senang di dalamnya untuk jangka waktu tertenru; hingga datangnya ajal mereka. Dan Allah Swt akan memberi petunjuk ke Jalan yang benar,  maka siapa yang mengikuti petunjuk ia pun tidak akan terjerumus ke dalam dosa di dunia dan tidak akan sengsara di dalamnya.

(Allah) berfirman, "Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain. Bumi adalah tempat kediaman dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan." (Q.S Al-A'raf : 24)



(Allah) berfirman, “Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dibangkitkan.”(Q.S Al-A'raf : 24)

Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. QS. Taha Ayat 123


Surga Tempat Tinggal Adam


Para ulama berbeda pendapat mengenai surga yang disebutkan dalam Alqur'an dimana Allah menempatkan Adam dan dari mana Adam disuruh turun, apakah ia berada di langait atau di bumi.Pendapat yang unggul adalah, bahwa surga ini berada di bumi, karena Allah Swt menciptakan Adam di bumi sebagaiman dalam firman-Nya:


"Sesungguhnya Aku jadikan khalifah (wakil) dibumi, dan Allah tidak menyebut bahwa Ia memihdahkannya ke langit. 

Kemudian, sesungguhnya Allah Ta'ala menggambarkan surga yang dijanjikan di langit sebagai surga Khuldi dan andaikata surga itu yang menjadi tempat kediaman Adam tidaklah iblis berani berkata kepada. Adam:

Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon Khuldi dan kekuasaan yang tak pernah pudar:?

Surga Khuldi adalah tempat kenikmatan, sedang Allah telah melarang Adam dan Hawa agar tidak makan dari pohon itu.

Berlangganan update artikel terbaru via email: