Kisah Nabi Adam dan Hawa dalam Al-Qur'an
Allah Subhanahu wa ta'ala telah mengutus para Nabi dan Rasul untuk umat manusia, jumlah Nabi dan Rasul yang harus kita ketahui ada 25, bagaimana kisah Nabi Adam a.s ? yuk, kita baca dan simak.
Demikian Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan bumi dengan gunung-gunung, laut dan tumbuhan seerta segala isinya yang lain langit, matahari, bulan, bintang yang gemerlapan, menciptakan malaikat-malaikatnya. Maka tibalah kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi, memeliharanya, menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun temurun waris mewarisi sepanjang masa yang telah di takdirkan baginya.
Sejak mendengar kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala akan menciptakan makhluk lain, para malaikat khawatir dan bertanya-tanya. Kalau-kalau kehendak AllahSubhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk yang lain itu disebabkan kelalaian mereka dalam beribadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa di sadari.
Berkata mereka (malaikat) kepada Allah Subhanahu wa ta'ala: Wahai tuhan kami, untuk apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah kepadamu, mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedangkan makhluk yang akan Tuhan akan ciptakan dan turun ke bumi niscaya akan bertengkar satu sama yang lain, akan saling membunuh berebutan menguasai kekayaan bumi hingga akan terjadi kerusakan bahkan pertumpahan darah.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, menghilangkan kekhawatiran para malaikat itu:
''Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat pengusaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan ruh kepadanya, bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah Subhanahu wa ta'ala melarang hambanya beribadah sesama makhluk-Nya.''
Kemudian, diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkan ruh ciptaan Allah s.w.t kedalamnya dan berdirilah tegak jadi manusia sempurna. Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan seluruh ciptaan-Nya untuk sujud sebagai penghormatan kedapa makhluk baru itu (Adam) lalau semua ciptaan Allah tunduk kecuali yang terkutuk yaitu Iblis.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah Subhanahu wata'ala seperti para malaikat yang lainnya, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi mahkluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dan segala apa yang hidup dan tumbuh diatasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis enggan bersujud memberikan penghormatan dikarenakan Iblis merasa lebih mulia, lebih agung dari Adam. Karena ia diciptakan dari unsur api yang panas, sedangkan Adam dari tanah dan lumpur.
Kebanggannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti malaikat yang lain, walaupun di perintah oleh Allah Subhanahu wata'ala. Allah bertanya kepada Iblis: ''Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan ?''. Iblis menjawab: ''Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia, Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia dari tanah dan lumpur''.
Karena kesombongan, kecongkakan serta pembangkangannya melakukan sujud sebagai penghormatan kepada Adam yang di perintahkan, maka Allah Subhanahu wata'ala menghukum Iblis dan mengusir dari Surga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknatan yang akan melekat pada dirinya sampai kapanpun walaupun setelah kiamat dunia, disamping itu Iblis dinyatakan Allah Subhanahu wata'ala sebagai penghuni kekal Neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman itu dari Allah itu dan iblis hanya memohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat dan berjanji akan menjerumuskan, memperdaya Adam hingga anak cucunya untuk menjadi teman baginya bersama di Neraka kelak, bagi yang terperdaya olehnya. Allah Subhanahu wata'ala meluluskan permohonannya dan di tangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, dan anacamannya untuk meyesatkan Adam hingga anak cucunya sampai detik ini terus berlangsung.
Sebagai sebab terusirnya ia dari Surga, maka itulah ancaman Iblis yaitu menyesatkan umat manusia bagi yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wata'ala. Iblis berjanji akan mendatangi anak-anak keturunan Adam dari berbagai sudut dan arah untuk membujuk mereka yang tidak beriman untuk lalai dan keluar dari jalan yang lurus (Agama Islam), membujuk untuk menggalkan perintah Allah juga membujuk untuk tidak beramal shalih, agar kelak jadi teman kekalnya di tempat terkutuk yaitu Neraka.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."
Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka: "Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."
Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat: "Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"
Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."
Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."
Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singasana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.
Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya. Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Allah swt
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."
Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah swt dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan swt itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.
Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka.
Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.
Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganiaya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada ridha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Kisah Adam dalam Al-Quran.
Kitab Suci Al-Quran menceritakan kisah Adam as dalam beberapa surah di antaranya surah Al-Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al-A'raaf ayat 11 sehingga ayat 25