-->

Sifat Dua Puluh Serta Penjabaran Lengkap halaman empat

(9). Al-'Ilmu (Allah swt. bersifat Mengetahui)

Wajib kita yakini bahwa Allah bersifat 'ilmu, dengan sifat ini Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang telah terjadi, sekarang dan yang akan terjadi. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu tanpa terkecuali, Allah mengetahui bahwa Ia besifat baqa, kuasa, berkehendak dan lain sebagainya, Allah juga mengetahui bahwa tidak mungkin  (mustahil) ada sekutu bagi-Nya dan Allah juga mengetahui segala yang boleh terjadi dan tidak terjadi di alam semesta ini. Ilmu Allah itu tidak memiliki permulaan, kalau ilmu manusia di awali dengan belajar dan latihan, adapun Ilmu Allah tidak demikian. Jadi Allah Maha Mengetahui dan pengetahuannya tidak diawali dengan kebodohan atau belajar dan sebagainya.

Penjabaran Lengkap


Banyak dalil dalam Al-Qur'an yang menjelaskan, diantaranya sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: ''Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu''. (QS.Al-Mujadalah : 7)

وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا


Artinya: ''Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu''. (QS.At-Thalaq : 12)

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Artinya: ''Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui segala yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (lauh mahfudz)''. (QS.Al-An'am : 59)

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

Artinya: ''Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernta''. (QS.Qaf : 16)

(10). Al-Hayat (Allah swt. bersifat Hidup)

Wajib di imani bahwa Allah bersifat Maha Hidup, dan dengan sifat ini terwujudlah semua sifat-sifat Allah swt. yang lainnya. Jika Allah tidak hidup tentu Dia tidak Kuasa, tidak berkehendak, tidak berilmu dan lain sebaginya. Di dalam Al-Qur'an dijelaskan: 

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ

Artinya: ''Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati''. (QS.Al-Furqan : 58)

وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ

Artinya: ''Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan yang Maha Hidup kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya)''. (QS.Thaha: 111)


(11). As-Sama' (Allah swwt. bersifat Mendengar)
(12). Al-Bashar (Allah swt. bersifat Melihat)

Allah swt. bersifat Maha Mendengar dan Maha Melihat. Allah Mha Mendengar segala sesuatu yang terucap dari lisan manusia maupun yang terlintas di hati manusia. Pendengaran Allah tidaklah sama dengan pendengaran manusia, manusia hanya mendengar suara yang keras dan menggunakan telinga, Allah tidak demikian. Diawal sudah kita ketahui bahwa Allah itu Mukhlafatuhu Lilhawadits (berbeda Allah swt dengan Baharu, walaupun Allah Mha mendengar akan tetapi itu bukan dengan telinga seperti manusia. Allah swt Maha Mendengar dengan sifat Sama'-Nya.

Allah juga Maha Melihat apa yang dilakukan manusia baik disiang maupun di malam hari, itu Pasti dilihat Allah swt. Penglihatan Allah tidak bisa di halangi oleh apapun, tidak seperti penglihatan manusia. Dimanapun Manusia berada Pasti Allah melihat apa yang ia dilakukan.

Di dalam Al-Qur'an dijelaskan:
قَالَ لَا تَخَافَا ۖ إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَىٰ

Artinya: ''Allah berfirman: janganlah kamu berdua (Nabi Musa dan Harun as) khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat''. (QS.Thaha: 46)

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

Artinya: ''Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Ssungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat''. (QS.Al-Mujadalah: 1)

Berlangganan update artikel terbaru via email: